Rabu, 09 November 2011

Penyedap rasa alami pengganti MSG

Don’t even lough boys. Man looks sexy in the kitchen ! huahahahah… cari pembenaran diri *pentung*. Sekarangkan trennya emansipasi wanita, wanita pada ngejar karir… bukan mengejar pria lagi kayak jaman dulu. Makanya sekarang banyak pria jomblo bin merana haha… Jadi para pria siap-siaplah dengan skill memasak anda di rumah karena bakal sering ditinggal pasangan kerja, itu juga belum dengan kemungkinan bahwa pasangan anda tidak bisa memasak. Tahu sendirilah kondis cewek2 sekarang gak mau kotor dan kena debu sedikitpun, bagi mereka mengomentari perceraian KD-Anang lebih sexy daripada memasak di dapur :mrgreen:
Okeh to the point, intinya, pokoknya halah. Apa yang kita makan akan menentukan kondisi kita, jadi benar kata orang tua dulu mulutmu harimaumu *gak nyambung*. Jadi pemilihan penyedap rasa yang tepat dan tidak mengganggu kesehatan seperti penyedap rasa buatan/sintetis semacam MSG atau vetsin (orang jawa bilang micin) sangat penting. Memang masih banyak perdebatan tentang MSG dan kaitannya dengan masalah kesehatan seperti “MSG symptom complex” dan “asthmatic symptoms” yang sempat rame tahun-tahun kemarin.
Mungkin sebagian dari kita berpikir, kan yang penting sesuai takaran bos. Tapi ya apa orang kalo mau nyambel harus nimbang vetsin dulu, kan ya tidak. Yang umum kan main masukin aja ke masakan, crot crot crot cap mangkok merah. Dan lihat juga efek akumulasinya, misalnya nih yah kita bikin bumbu gorengan untuk masak tempe, crot masukkin MSG. Bikin sambal, crot masukin MSG lagi. Bikin janganan / kuah, crot masukin MSG lagi. Dan ditambah crot crot yang lainnya. Sehingga jika crot crot tadi sudah di meja makan maka akumulasinya luar biasa bukan? yang mungkin bisa melebihi batas maksimal yang bisa diterima tubuh kita.
Sebagai pengganti MSG atau vetsin bisa mencoba resep ini yang sebagian sudah saya buktikan sendiri sebagian lagi hasil cari-cari di literatur, saya juga lagi dalam tahap belajar :mrgreen:
  • Terasi : bisa terasi udang atau terasi ikan, sama saja. Yang penting takarannya harus pas. Cara peracikannya ada dua cara (menurut saya).
    1. Digoreng dulu : Jika digoreng dulu sebelum digunakan untuk membuat bumbu maka aromanya benar benar kerasa dan keluar. Sedangkan rasa masakannya juga akan jadi sedap
    2. Tanpa digoreng : Jika tidak digoreng aroma terasinya tidak banyak keluar atau kurang kuat jika dibandingkan dengan di goreng, Sedangkan rasanya lebih sedap daripada digoreng
  • Gula Pasir: Udah banyak yang tahu, jika ditambahkan dalam jumlah sedikit (kayak yang di TV kalo hari sabtu gitudeh) akan memberi rasa gurih. Kalo kebanyakan nanti jadi kolak huahahaha…. *pentung*
  • Merica : ini idola saya, terutama jika untuk membuat nasi goreng. Bisa digoreng dulu atau langsung dimasukkan ke bumbu. Kurang lebih mirip kayak terasi di atas.
  • Santan Kelapa: Ini khusus kalo mau buat janganan, tumisan atau masakan berkuah lainnya. kandungan minyak dari santan akan memeri rasa gurih dan bau yang harum.
  • Kaldu daging : Mantap djaya nih, cuman agak ribet buatnya, jadi di stock aja di kulkas ok, dan jangan lama-lama nyimpannya entar minyaknya mengeras dan jadi tengik :)
  • Kluwek (aduh ini bahasa indonesianya apa ya?) : biasanya dipakai untuk janganan, tumisan atau kuah yang bersantan, pokoknya tipe makanan yang spicy. Kluwek ini bentuknya bulat lonjong, hitam dan kulitnya keras dan kasar.
  • Daun Seledri : Untuk memberi bau sedap dan seger
  • Daun Sirih : Memberi rasa harum dan sedap
  • Daun bawang : Biasanya untuk tipe masakan tumisan
  • Gula Merah : bisa untuk sambal dan masakan yang bersantan. Jika dipanaskan akan memberi bau dan rasa karamel
  • Coklat : Kurang paham kalo yang ini, belum pernah nyoba dan merasakan masakan dengan bumbu pakai coklat sih :D
  • Jeruk Nipis
  • Kunyit
  • jahe
  • asem
  • jeruk nipis
  • kemiri
  • lengkuas
  • kunyit
  • bawang goreng
Semoga bermanfaat dan selamat meracik racik bumbu anda sendiri, dan jangan takut untuk mencampur bumbu dan rempah-rempah untuk memperoleh rasa dan aroma yang kental dan kuat.
The last but not the least, We are what we eat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar